#30HariMenulisSuratCinta hari ke 12 "senja kesekian, kita saling melupakan"
dear, kamu
sore ini aku menatap jingga langit yang beberapa jam tadi masih biru. memang, jingga langit ini tak semerona pipimu yang acap kali memerah tiap ku tatap dalam mata teduh itu. dan memang pula segala jingga yang tergurat halus di langit ini tak semegah dan merekah seperti layaknya senyum manismu yang acap kali terkembang tiap mata kita saling bertatapan. memang.
namun, sayang. senja ini adalah jingga yang dulu pernah sama-sama kita puja. senja ini adalah tempat dimana kita saling menitipkan cerita, cinta dan segala airmata yang menyertainya, kan?
selalu, selalu saja senja ini berhasil dengan kurang ajarnya mendobrak pintu depan segala kenangan. yang lagi lagi membuatmu kembali berseliweran dalam ingatan. entah, entah kamu yang terlalu dalam tersimpan, atau aku yang terlalu banyak mengenang. entah.
ini senja kesekian, saat kita saling melupakan. dan aku masih saja mendoakanmu diam-diam.
tertanda,
aku yang mengenangmu terlalu banyak
sore ini aku menatap jingga langit yang beberapa jam tadi masih biru. memang, jingga langit ini tak semerona pipimu yang acap kali memerah tiap ku tatap dalam mata teduh itu. dan memang pula segala jingga yang tergurat halus di langit ini tak semegah dan merekah seperti layaknya senyum manismu yang acap kali terkembang tiap mata kita saling bertatapan. memang.
namun, sayang. senja ini adalah jingga yang dulu pernah sama-sama kita puja. senja ini adalah tempat dimana kita saling menitipkan cerita, cinta dan segala airmata yang menyertainya, kan?
selalu, selalu saja senja ini berhasil dengan kurang ajarnya mendobrak pintu depan segala kenangan. yang lagi lagi membuatmu kembali berseliweran dalam ingatan. entah, entah kamu yang terlalu dalam tersimpan, atau aku yang terlalu banyak mengenang. entah.
ini senja kesekian, saat kita saling melupakan. dan aku masih saja mendoakanmu diam-diam.
tertanda,
aku yang mengenangmu terlalu banyak
Komentar
Posting Komentar