#30HariMenulisSuratCinta hari ke 9 "sebuah puisi yang kuselipkan disela-sela penantian"
teruntuk kamu, yang bersemayam (terlalu) lama didalam kenanganku.
Disepertiga pagi tadi, aku terbangun kemudian menyadari
Cinta telah pergi, tak kembali
Ini sudah bukan lagi soal menanti
Ini tinggal tentang perasaan yang terseok-seok kedinginan menantikan kematiannya
Pagi ini aku duduk sendiri berselimutkan sepi
Bersama secangkir kecil teh hangat yang menampung tiap-tiap tetes cerita dan tiap bait airmata yang memainkan melodi kehilangan
“kenapa tidak kau bunuh saja perasaan yang mengurung kebahagiaan jauh dari permukaan wajahmu?” tanya cangkir
“dengan cara inilah aku berbahagia, menikmati segala yang tersisa. Luka, duka, tawa dan segala yang menghidupkan “kita””
Jika bukan aku yang menjaga kita tetap hidup, maka tak ada lagi yang bisa
Dari segala yang tersisalah “kita” hidup, entah dalam pigura atau sekedar cerita menyedihkan saja
tertanda,
-A-
Komentar
Posting Komentar